Setelah balapan di Le Mans, Pecco Bagnaia secara terang-terangan mengungkapkan kekecewaannya terhadap performa motor Ducati Desmosedici GP25. Menurutnya, motor tersebut tidak memberikan sensasi atau umpan balik yang memadai saat dikendarai.
“Saat ini, saya merasa sangat buruk dengan motor ini karena saya tidak merasakan apa pun. Saya tidak mendapatkan feedback,” ungkap Bagnaia.
Beberapa waktu sebelumnya, Bagnaia juga menyatakan keinginannya untuk kembali menggunakan Desmosedici GP24. Hal ini menandakan bahwa GP25 dan GP24 memiliki banyak kemiripan, sehingga opsi pergantian antar model masih memungkinkan dan menimbulkan perdebatan soal batas homologasi.
Test rider Ducati, Michele Pirro, turut memberikan pendapatnya terkait kemiripan kedua motor tersebut. Ia menegaskan bahwa Bagnaia bisa kembali ke GP24 jika ia mau, meskipun ia meragukan efektivitas langkah itu.
“Bukan berarti Pecco tidak punya akses ke motor tahun lalu. Jika dia mau, dia bisa kembali ke GP24 — kami sudah melakukan itu sebelumnya. Tapi menurut saya, itu bukan solusinya karena hasil tes sudah menunjukkan bahwa perbedaannya bukan terletak di situ,” jelas Pirro.
Pirro juga menyatakan bahwa perbedaan antara GP24 dan GP25 sangat kecil. Setiap motor disesuaikan dengan kebutuhan gaya berkendara masing-masing pembalap.
“Ada sedikit perbedaan antara keenam motor Ducati di lintasan, tapi tidak terlalu mencolok. Setiap motor dirancang untuk menyesuaikan dengan gaya berkendara masing-masing rider,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa Ducati memperlakukan semua pembalap secara adil.
“Ducati tidak memihak siapa pun. Semua pembalap memiliki akses ke perlengkapan yang sama. Tidak ada dalam budaya Ducati untuk membuat pembalap merasa tidak puas. Kami ingin semua pembalap, termasuk Pecco, merasa nyaman dan kompetitif,” tutup Pirro.
Source: TMCBlog